Consigli Tradurre Script Lingua Straniera

da: Wira Mandiri Bachrun)*

Menerjemahkan artikel dari bahasa asing ke bahasa Indonesia sesungguhnya adalah pekerjaan yang menyenangkan. Apalagi bila tulisan yang kita terjemahkan tersebut bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. Ecco alcuni consigli per gli amici che vogliono provare a tradurre la scrittura di una lingua straniera a Indonesiano:

1. Vedere benefici o non
Ini yang pertama dan utama. Lihat dulu tulisan yang akan diterjemahkan itu bermanfaat, tidak bermanfaat, atau malah membahayakan diri kita atau orang lain. Ini penting karena semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah subhanahu wata’ala di akhirat.

Kalau tulisan yang kita terjemahkan adalah tulisan yang positif, kemudian dibaca dan bermanfaat bagi banyak orang, maka kita pun akan dibalas dengan kebaikan.

Kalau tulisan itu dapat membahayakan orang lain -misalnya dapat menyeret mereka kepada perilaku menyimpang- maka tinggalkanlah. Se sei un traduttore pagati da alcune parti, Non bisogna mai pensare "Io sono un pagate traduttori professionisti per tradurre nulla". Idealislah, karena kalau ada orang yang berperilaku menyimpang gara-gara Anda, maka Anda berdosa karena telah ikut serta menjerumuskan mereka.

Dan yang kalau naskah Anda terjemahkan tidak ada manfaatnya sama sekali, maka tinggalkan saja. Waktu kita di dunia sangat berharga, jangan digunakan untuk perkara yang sia-sia.

2. capire la sua globale
Memahami naskah secara global sangat penting dalam menerjemahkan. Dari sini kita bisa tahu alur naskah dan apa pesan inti yang ingin disampaikan penulis. Lebih dari itu, dengan memahami alur global sebuah naskah, kita bisa melakukan partisi naskah (si veda il punto quarto) sehingga menerjemahkan menjadi lebih mudah.

3. Mark e tradurre parole difficili
Anche se si può sostenere che la traduzione è un'opera d'arte che utilizzano un sacco di sentimenti, non significa che queste attività non hanno uno stadio. Setelah memahami naskah secara global, tandai kata-kata yang sulit dalam naskah, kemudian catat dalam sebuah buku, lalu cari artinya di kamus atau referensi lainnya. Bisa saja coret-coretan ini Anda lakukan di naskah asli, tapi kalau saya sendiri sayang sama buku aslinya kalau harus dicoret-coret.

4. Terjemahkan Mulai Bagian yang Termudah
Kerja menerjemahkan adalah kerja dengan tingkat kebosanan yang sangat tinggi. Apalagi naskah yang diterjemahkan cukup panjang. Oleh karena itu kerjakanlah mulai dari bagian yang termudah, kemudian agak sulit sedikit, lalu yang terakhir yang benar-benar sulit. Dengan demikian kita akan semakin terpacu untuk menyelesaikan terjemahan. Apabila bagian yang sulit kita kerjakan terlebih dahulu, kebosanan akan lebih mudah menyerang kita.

5. Ingat, La traduzione non è il trasferimento Trasferimento Significato Grammatica
Ini yang sering kali dilupakan oleh para penerjemah, terutama penerjemah naskah dari Bahasa Arab. Menerjemahkan adalah pekerjaan mentransfer informasi dari bahasa asing ke bahasa kita, Non basta sostituire le parole straniere viene detto in Indonesiano. Seringkali kita dapatkan ketidaknyamanan ketika membaca naskah terjemahan karena si penerjemah masih mengadopsi gaya bahasa asing dari naskah yang dia terjemahkan.

Come esempio, di dalam bahasa Arab pola yang dipergunakan adalah kata kerja – subyek, berbeda dengan bahasa Indonesia yang mendahulukan subyek daripada kata kerjanya. Kalimat dalam bahasa Arab “Qoola Rasulullah” akan lebih nyaman di telinga kita bila diartikan “Rasulullah bersabda” daripada “Bersabda Rasulullah”.

Ini beberapa tips yang mungkin bisa menambah khazanah kita dalam menerjemahkan naskah-naskah asing. Mungkin masih banyak lagi kiat-kiat yang dapat mempermudah pekerjaan menerjemah yang bisa kita bahas di lain waktu.

Sebagai penutup, satu hal yang harus diingat oleh rekan-rekan penerjemah, pekerjaan menerjemahkan adalah pekerjaan mulia. Kalimat ini harus sering diulang untuk memotivasi diri kita. Karena tidak semua orang bisa berbahasa asing dengan baik, maka di sinilah peran penerjemah untuk mentransfer ilmu yang bermanfaat dengan amanah dan nyaman untuk dipahami. Così, teruslah berkarya dengan menerjemahkan ilmu, semoga saudara-saudara kita yang lain bisa mengambil manfaat dari karya-karya terjemahan kita.

Allah sa meglio bisshawwab.

)* L'autore è redattore presso Editore Al Husna Jogjakarta, ora domiciliato a Sleman, Fai da te.
fonte

Questa voce è stata pubblicata in Diario. Contrassegna il permalink.