Jasa terjemahan resmi tersumpah profesional indonesia inggris arab mandarin jepang | jasa penerjemah interpreter & rental alat interpreter simultan. melayani kota Jogja Semarang Solo Bandung Surabaya Malang Denpasar Bali Jakarta dan seluruh Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan adanya kebutuhan mendesak akan penerjemah bahasa asing, selain Inggris, Prancis dan Jerman.
“Kita membutuhkan penerjemah yang menguasai segala bahasa, perlu percepatan pendidikan dan pelatihan penerjemah, bukan hanya Inggris, Prancis, dan Jerman,” kata Presiden Yudhoyono di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (23/2).
Kepala Negara kemudian meminta Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk melakukan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait hal itu, mengingat dalam waktu dekat Indonesia akan memiliki Pusat Bahasa di Sentul. “Ini ‘urgent‘, mendesak agar sebanyak-banyaknya diproduksi penerjemah kita,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, di hadapan sekitar 130 perwakilan Indonesia di luar negeri, Presiden mengatakan bahwa kurangnya ketersediaan penerjemah asal Indonesia membuat seringkali dalam kunjungan kenegaraan, Kepala Negara harus menggunakan penerjemah yang berasal dari negara bersangkutan.
Menurut Presiden hal itu bukanlah suatu pilihan yang bijak mengingat penggunaan penerjemah asing dapat berdampak dalam hubungan internasional apabila terjadi kesalahan pemahaman. “Bisa menjadi skandal diplomasi nanti,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan bahwa saat ini Indonesia memiliki 130 perwakilan di luar negeri, yang terdiri dari 118 perwakilan lama, 11 perwakilan baru dan dibukanya kembali Kedutaan Besar RI di Baghdad, Irak.
Menurut Menlu dengan adanya 130 perwakilan Indonesia di luar negeri serta Perserikatan Bangsa-Bangsa maka itu menunjukkan betapa luas jangkauan politik luar negeri Indonesia.